Selasa, 13 Januari 2015

KEBIJAKSANAAN DALAM POLITIK


Anda pasti pernah membaca istilah kebekuan politik. Kebekuan politik yaitu belum adanya hubungan dan komunikasi yang harmonis antara pihak yang kalah dan menang sesudah pemilu.

Sebuah kasus yang bisa saja menjadi borok politik dan membelah kesatuan warga. Pemilu 9 Juli 2014 yang lalu ternyata masih menyisakan berbagai perasaan yang kurang mengenakkan bagi pihak yang kalah. Ada yang kecewa, sakit hati, frustasi dan masih banyak lagi sifat-sifat buruk lainnya yang tidak bisa dilihat oleh mata namun dapat dirasakan dengan hati.

Rasanya hampir mustahil dari pihak yang dikalahkan dalam pemilu secara beramai-ramai atau dalam suatu acara khusus, mengucapkan selamat mau merukunkan diri untuk berkerja sama dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. Tidak mudah untuk melakukan ini. Adalah seorang Jokowi yang mampu melakukan itu. Menyambangi satu-persatu lawan politiknya untuk berdialog dari hati ke hati,  adalah tindakan bijaksana dan cirikhas seorang negarawan yang baik.

Penulis salut dengan Jokowi. Kesederhanaan hati yang dimilikinya ternyata sangat mudah untuk beradaptasi. Sebaliknya kesombongan, sikap keras kepala tidak mau mengalah dan ambisius terhadap uang dan kekuasaan, ternyata sangat sulit untuk beradaptasi. Apresiasi juga patut disampaikan kepada Prabowo Subianto. Setelah menunggu proses politik yang panjang, akhirnya beliau mampu menerima kekalahan dengan legowo, dan turut menyampaikan salam selamat untuk pemenang.

Semoga ini menjadi pembelajaran berharga bagi kita bahwa anugerah terbesar yang harus dipelihara dengan baik dalam hidup ini adalah sikap rendah dan mau merukunkan diri. Persoalan politik sudah berlalu. Persoalan politik bukanlah akhir dari segala-galanya. Diluar sana sudah banyak orang menunggu untuk kehidupan yang lebih baik. Diluar sana banyak yang menunggu untuk terbentuknya kerjasama yang harmonis. Tidak saling jegal, tidak ada dendam dan kembalilah ke jalan yang benar untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar